Beruntung Kita Hidup di Era XLangkah Lebih Maju

BERUNTUNG deh jika kamu sekarang hidup pada zaman digital, kenal internet dan tahu siapa itu Mark Zuckerberg (Facebook), Bill Gates (Microsoft) dan Steve Jobs (Apple-iPad) yang pada Rabu (5 Oktober 2011) lalu meninggal dunia.

Boro-boro mengenal para penemu di atas, banyak lho orang yang tidak pernah mengenal hasil temuan mereka, apalagi menggunakannya.

Nggak percaya, coba saja perhatikan kakek nenek, “bude” (ibu gede/tua–bahasa Jawa) atau tante kamu. Mereka belum tentu bisa pakai laptop meskipun “wong ndeso” seperti Tukul Arwana sering ngomong “kembali ke laptop” dalam acara Bukan Empat Mata di Trans-7.

Hari gini, banyak lho orang yang nggak punya akun di Facebook dan nggak tahu Facebook itu barang apa. Lebih celaka, di siang hari bolong seperti sekarang, ternyata ada yang nggak punya email (surat elektronik), bahkan nggak bisa pakai dan nggak mau tahu gimana menulis pesan via pesan pendek (SMS).

Lebih celaka, ada orang yang nggak tahu apa itu soft copy. Suatu hari aku pernah bikin pengumuman buat komunitasku. Di teks pengumuman, aku nyantumin kata-kata agar anak buahku ngumpulin laporan dalam bentuk “soft copy.” Eh, sewaktu diumumkan, si pembaca pengumuman (usianya lebih tua daripada aku) sepertinya bingung apa yang dimaksud “soft copy” dan secara sepihak dia ganti kata-kata “soft copy” dengan istilah “foto copy”.

Celaka tiga belas! Anak buahku bener-bener ngumpulin laporan ke aku dalam bentuk lembaran foto copy. Cape deh! Padahal aku maunya ringkas nggak habisin kertas dan soft copynya cukup dikirim via email.

Kembali ke laptop. Aku dan kamu beruntung hidup XLangkah Lebih Maju (gue pinjam istilah keren dan beken yang diluncurkan PT Axiata Tbk-XL) daripada mereka.

Aku bilang beruntung, sebab di era internet ini, kita jadi saksi sejarah atas berbagai penemuan yang membuat warga dunia Xlangkah lebih maju. Yang lebih asyik kita juga mengenal apa dan siapa sang penemu meskipun lewat tulisan (buku) atau pemberitaan di media massa. Sebagian di antara mereka bahkan masih hidup dan terus berkreativitas mengembangkan hasil temuannya. Kira-kira kapan ya kita bisa XLangkah Lebih Maju daripada mereka?

Kamu-kamu pasti tahu siapa itu Archimedes sang fisikawan, Johannes Guttenberg si penemu mesin cetak, atau Alexander Graham Bell yang menemukan telepon. Kamu mengetahui mereka setelah mereka tidak ada lagi di dunia (meninggal).

Sekarang di saat internet sudah menjadi teman, kamu masih bisa melihat Bill Gates berbicara (dia pernah ke Indonesia lho) langsung meskipun disiarkan televisi. Kamu juga masih tahu dengan mata dan kepala sendiri saat Steve Jobs masih hidup dan menemukan iPad (salah satu temuannya), tablet canggih yang sekarang (mungkin) lagi kamu pegang dan bisa internetan pakai tarif super ampuh XL.

Jika kamu ingin tahu siapa sebenarnya dia (Steve Jobs), aku sarankan baca saja biografinya. Asyik bacanya, cuma kamu harus sabar, sebab tuh buku tebalnya amit-amit, 600-an halaman!

Nah, ini dia (sorry, bukan ikutan rubrik sebuah koran, ya), kamu pasti tahu dong siapa Mark Zuckerberg. Penggagas dan penemu Facebook ini sebaya dengan kita dan hasil kreativitasnya sekarang kita mainkan. So, kita hidup bukan di zaman “konon katanya”, tapi di zaman sekarang dan nyata. Kita ada bersama mereka. Kita jadi saksi sejarah. Karena itu sayang kalau kita “alay” dan “culun” dengan hasil temuan mereka yang hanya bisa kita akses kalau kita berinternet.

Siapa pula yang tidak kenal dengan Google. Banyak orang nyebut dan manggil Google dengan “Mbah Google”. Terus terang aku keberatan dengan panggilan “Mbah”, sebab terkesan dia tua dan jadul banget, padahal Google ngepop, selalu ngikuti zaman. Aku lebih seneng kalau banyak orang, termasuk kamu memanggil Google dengan “Om”. Nginternet bersama dengan Om Google, jujur deh, kamu pasti mengetahui banyak informasi, kan? Juga yang membuatmu “XLangkah Lebih Maju”.

Lagi-lagi kita beruntung, sebab kita hidup di abad di mana Leonard Kleinrock hidup. Tahu siapa dia? Dia-lah sang penemu internet. Temuannya menjadi salah satu tonggak sejarah terbesar menjelang abad modern.

Kleinrock sendiri, seperti yang informasinya aku peroleh dari Wikipedia (setelah berselancar dengan Om Google) adalah seorang engineer dan ilmuwan komputer. Dia lahir di New York 13 Juni 1934. Tanggal 29 Oktober 1969 menjadi hari bersejarah bagi perkembangan teknologi. Pasalnya, pada saat itulah sang ilmuwan memperkenalkan teknologi yang bernama internet.

Secara tidak sengaja Kleinrock berhasil memecahkan kode digital dan menjadikannya sebagai paket-paket yang terpisah. Leonard Kleinrock pun dikenal sebagai salah satu pelopor jaringan komunikasi digital.

Siapa sangka penemuan Kleinrock — kemudian dikembangkan oleh generasi berikutnya — menjadi semakin menakjubkan hingga saat ini dan membuat aku dan kamu XLangkah Lebih Maju.

Sekali lagi, beruntung kita hidup bersama dengan para penemu. Beruntung berkat jasa dan temuan serta kreativitas mereka, kita bisa melihat dunia tanpa batas, sehingga menjadikan aku dan kamu selangkah lebih maju.

Beruntung gara-gara gue (he…he…he…he), kamu bisa mendapatkan informasi seperti yang aku tulis di blog ini. Beruntung berkat XL yang ngasih tarif super ampuh, kita bisa nginternet, bikin pinter dan nggak “katrok” lalu menjadikan aku dan kamu “XLangkah Lebih Maju”. (Gantyo Koespradono)

Comments (0)
Add Comment