BANYAK kritik tajam dialamatkan ke Joko Widodo (Jokowi). Para lawannya antara lain menuding Jokowi tidak punya visi dan misi kelak jika ia terpilih menjadi presiden.
Mencoba membuka mata banyak orang, belum lama ini ia menulis artikel berjudul “Revolusi Mental” di koran Kompas. Namun, begitu tulisan yang bersumber dari gagasannya itu dimuat Kompas, ia dicibir lawan politiknya. Mereka menuding artikel itu bukan orisinil gagasan Jokowi.
Benarkah Jokowi tidak punya konsep pemerintahan? Berikut informasi yang saya peroleh dari orang dekat Jokowi. Informasi tersebut menyebutkan bahwa pada Selasa 13 Mei 2014 Jokowi mengadakan pertemuan terbatas dengan top eksekutif capital market yang diadakan sebuah perusahaan finansial dunia.
Dilaporkan, dalam pertemuan tersebut, peserta menilai Jokowi figur yang “thoughtful, pragmatic & down to earth.” Ia juga dinilai lebih tegas, tidak seperti yang sering tampak di media.
Para eksekutif juga dilaporkan terkesan dengan penekanan Jokowi pada kebutuhan akan “evolusi demografi” dan pentingnya pendidikan tingkat dasar.
Jokowi lantas memaparkan beberapa program prioritasnya jika terpilih sebagai presiden. Persisnya program Jokowi yang diungkapkan dalam pertemuan itu adalah:
1. Merombak total sistem pendidikan dengan penekanan pada character building. Di tingkat SD, program character building 80% dan sains 20%. Di level SMP: character building 60%; science/skill 40%. SMA: character 40% dan science/skill 60%. Jokowi mengatakan jika muatan pendidikan tersebut tidak segera dirombak, Indonesia akan menghadapi “bencana demografi” bukannya memetik “dividen demografi” pada 2025 nanti.
2. Di bidang ekonomi, pemerintahannya akan melakukan reformasi energi (minyak dan gas). Jokowi akan menempatkan kaum profesional di posisi kunci untuk mendorong reformasi di sektor ini.
3. Di bidang reformasi infrastruktur, Jokowi menekankan akan membangun 15 bendungan baru, bandara, pelabuhan, dan pembangunan jalan tol akan digenjot. Jokowi menyatakan akan membangun sistem kereta api yang lebih efisien. Jalur double-track lebih 700 km akan dibangun, karena menurut dia, ongkosnya relatif murah.
4. Di bidang pertanian dan kelautan, Jokowi menyoroti lemahnya riset dan pengembangan pertanian serta rendahnya produktivitas lahan. Pemerintahannya berencana membangun lebih 70 bendungan baru.
Lalu dari mana anggaran diperoleh untuk merealisasikan program-program di atas? Secara gradual, pemerintahannya akan menghapus subsidi BBM yang selama ini malah dinikmati kaum yang mampu dan merealokasinya ke pos lain.
Dengan dihapusnya subsidi BBM, maka anggaran pemerintahan Jokowi akan bertambah menjadi US$ 30 miliar/tahun untuk dialihkan menjadi dana subsidi pertanian dan infrastruktur.
Pemerintahan Jokowi juga akan menggenjot pajak. Di Jakarta, Jokowi berhasil meningkatkan pendapatan pajak dari Rp 41 triliun ke Rp 72 triliun. Setelah digunakan untuk membenahi Jakarta, masih ada surplus Rp 9 triliun.
Ada rencana, Jokowi membuat “i-program”, i-budgeting, i-procurement, i-license untuk meningkatkan transparansi dan fairness layanan publik. Jokowi menyatakan akan menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas dan telah menyiapkan program untuk mendukung keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Trisakti
Dalam berbagai kesempatan, Jokowi mengungkapkan kagum dengan cara berpikir Bung Karno, terutama prinsip Trisakti yang selalu menjadi dasar dan landasan Bung Karno dalam memimpin negara. Besar kemungkinan konsep Trisakti itu akan dihidupkan lagi oleh Jokowi.
Trisakti yang dimaksud Bung Karno adalah pertama berdaulat secara politik. Kedua, berdikari secara ekonomi, dan ketiga berkepribadian secara sosial budaya.
Tiga pilar itulah yang dipakai Bung Karno pada saat ia membangun Indonesia untuk mengisi kemerdekaan. Salah satu wujudnya adalah lahirnya Gerakan Nonblok.
Jika ditelaah lebih lanjut Trisakti merupakan pengejawantahan dari Pancasila yang lebih dulu lahir pada tahun 1945. Trisakti digagas Bung Karno pada tahun 1963.
Pilar Trisakti yang dimaksud Bung Karno adalah pertama: Berdaulat secara politik, kedua berdikari secara ekonomi, dan ketiga berkepribadian secara sosial budaya.
Dalam bidang kemandirian politik, Soekarno berhasil memperjuangkan Pancasila sebagai kemandirian bangsa Indonesia dengan memiliki ideologi negara sendiri. Ideologi seperti ini tidak dimiliki bangsa mana pun.
Bung Karno juga berhasil mempertahankan persatuan dengan menumpas setiap pemberontakan yang terjadi seperti Permesta, PRRI, DI/NII, dan persoalan Irian. Di era Soekarno-lah Irian kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan sekarang bernama Papua.
Di bidang politik luar negeri, Bung Karno menerapkan politik bebas aktif, tidak berpihak pada salah satu blok dunia, sosialis atau kapitalis, namun ikut proaktif dalam mendorong terciptanya perdamaian dunia.
Sedangkan dalam kemandirian secara ekonomi, Bung Karno bertekad memanfaatkan sumberdaya alam dan dikelola sendiri oleh para putra bangsa. Bung Karno menolak eksploitasi atau penjajahan oleh kekuatan asing.
Nah, Trisakti inilah yang akan dijadikan acuan bagi pemerintahan Jokowi dalam merealisasikan program-programnya, sehingga Indonesia benar-benar mandiri dalam berbagai bidang.[]