PARA mahasiswa IISIP Jakarta, bagi Anda yang berpuasa, semoga Anda tetap taat menjalankannya, dan jika Anda membaca catatan ini pasca-Lebaran, saya ucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437. Mohon maaf lahir dan batin. Maafkan saya, terutama berkaitan dengan nilai ujian akhir semester (UAS), yang menurut Anda, mungkin belum memuaskan.
Hasil UAS Saudara sudah saya koreksi, baik mata kuliah manajemen media massa (MMM), maupun editing dan produksi media cetak (EPMC). Melalui catatan ini, saya coba mengungkapkan fakta-fakta tentang UAS Saudara.
Saya akan ulas dulu UAS mata kuliah MMM. Total ada 58 mahasiswa(terdiri dari dua kelas) yang ikut UAS. Dari 58 mahasiswa, tercatat ada seorang mahasiwa (1,72%) yang mendapatkan nilai 4. Mahasiswa yang memperoleh nilai 5 ada 5 orang (8,62%), nilai 6 ada 10 mahasiswa (17,24%), dan mendapat nilai 7 ada 21 orang (36%). Mahasiswa yang memperoleh nilai 8 tercatat ada 19 orang (32%), sedangkan yang mendapatkan nilai 9 ada dua mahasiswa (3,44%).
Khusus mata kuliah EPMC, dari 64 mahasiswa (ada tiga kelas), yang mendapat nilai 4 ada lima orang (7,81%), yang bernilai 5 ada 14 mahasiswa (21,87%), sedangkan yang memperoleh nilai 6 tercatat ada 19 mahasiswa (29,68%).
Mahasiswa EPMC yang mendapatkan nilai 7 tercatat juga ada 19 orang (29,68%), sedangkan yang memperoleh nilai 8 ada lima orang (7,81%), mendapat nilai 9 ada tiga mahasiswa (4,68%).
Sayang, tidak semua mahasiswa diizinkan ikut UAS, karena tingkat kehadirannya di kelas tidak memenuhi syarat (lebih dari tiga kali bolos kuliah). Sebelum UAS, saya sudah membantu para mahasiswa dengan memberikan kesempatan mengikuti kuliah pengganti di kelas lain. Namun, karena waktunya mepet, ada sementara mahasiswa yang tidak bisa mengejar absennya yang bolong-bolong.
Tentang kehadiran di kelas ini, ada mahasiswa yang minta perlakuan khusus dengan alasan sakit, sehingga prosentase tingkat kehadirannya di kelas tidak mencukupi. Saya lantas menginformasikan soal itu ke BAA (Badan Administrasi Akademik). Saya bertanya bisakah izin sakit (dengan surat keterangan dokter/rumah sakit) mahasiswa dianggap hadir di kelas?
Pihak BAA balik bertanya, “mahasiswa Bapak, sakitnya berapa hari?” Sebelum saya menjawab, pihak BAA menjelaskan andai saja mahasiswa yang bersangkutan mondok di rumah sakit selama dua minggu, berarti ia tidak hadir di kelas dua kali (masih boleh ikut UAS). “Terus, yang dua kali lagi, mahasiswa Bapak tidak hadir kuliah, ke mana?” petugas BAA bertanya. Saya tidak bisa menjawab.
Pertanyaan di atas saya tanyakan kepada mahasiswa yang bermasalah dengan absesnsinya. Sayang, yang bersangkutan tidak bisa memberikan jawaban. Saya menduga, mahasiswa tersebut sengaja membolos, sehingga total empat kali tidak hadir di kelas dan otomatis tidak diizinkan mengikuti UAS.
Sayang bukan? Sesal kemudian tiada berguna. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Jarum jam tidak bisa diputar ke belakang. Jadikan pengalaman sebagai pelajaran berharga. Ke depan bertekadlah untuk tidak menjadikan kebijakan kampus “boleh tidak hadir di kelas sebanyak tiga kali” sebagai target yang harus diambil.
Fakta membuktikan, dari UAS tempo hari, mahasiswa yang mendapatkan nilai baik (9) umumnya rajin hadir di kelas, aktif terlibat dalam diskusi kelompok, dan mengerjakan tugas individual yang diberikan dosen.
Lewat catatan di blog ini menjelang UAS, saya menulis bahwa saya tidak akan membuat soal UAS. Benar, kan? Saya hanya minta Saudara menuangkan kembali apa yang Saudara sudah pelajari dan pratikkan di kelas. Di “soal” UAS, saya cuma minta Saudara mengungkapkan apa yang sudah Saudara bahas saat diskusi kelompok dan kerjakan saat Saudara mengerjakan tugas kelompok. Tidak percaya? Silakan Saudara bertanya kepada kawan Saudara yang memperoleh nilai 9, baik mata kuliah MMM, maupun EPMC.
Manajemen Media Massa
Pada awal kuliah, berkali-kali saya menjelaskan bahwa diskusi dan tugas kelompok sangat penting. Kepada Saudara, saya kerap mengatakan, sangat mungkin soal ujian, baik UTS maupun UAS bersumber dari diskusi dan tugas kelompok. Mengapa? Karena sesungguhnya saya – dan banyak dosen lain – tidak ingin menyulitkan para mahasiswa.
Silakan Saudara lihat kembali soal UAS, pada soal nomor dua, saya mengajukan pertanyaan apa nama kelompok Saudara? Saya juga bertanya, apa yang Saudara kerjakan di dalam kelompok Saudara dan seperti apa hasilnya?
Mudah bukan? Oleh sebab itu jangan heran kalau banyak di antara Anda yang mendapatkan nilai lumayan baik. Lalu mengapa ada yang mendapat nilai 4 dan 5? Saya dapat pastikan, Saudara tidak lengkap mengikuti kuliah dan acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan dosen, baik tugas individu, maupun kelompok.
Di soal MMM, saya juga minta Saudara menyiapkan program acara untuk industri penyiaran (televisi) dengan target audiens yang jelas. Sayang, banyak di antara Saudara yang tidak fokus dalam merencanakan target audiens (pasar) atas program acara yang Saudara buat.
Tapi, tak apalah, silakan Saudara belajar dan ikuti perkembangan media massa, termasuk media sosial. Baca berita-berita yang dimuat di media massa, baik cetak, maupun elektronik. Saudara memang sudah lulus mata kuliah ini, tapi belajar tidak mengenal waktu dan usia.
Semoga Anda tetap ingat kata-kata saya, kita sekarang hidup di era teknologi dan informasi (komunikasi). Dunia itu milik Saudara selaku generasi Y, bukan generasi saya, X. Kembangkan kepekaan Saudara. Peluang terbuka lebar untuk Anda masuki. Bekali diri Anda dengan pengetahuan dan informasi di bidang itu. Lengkapi dengan ilmu manajemen.
Editing dan Produksi Media Cetak
Sekarang mari kita bahas soal UAS mata kuliah EPMC. Khusus untuk kelas Selasa pukul 08.00, saya minta Saudara mengedit naskah berita seperti ini (sengaja ditulis dengan bahasa dan data yang tidak akurat):
Pada tangal 22 juni besok ini kota jakarta yang juga ibukota negara berulang tahun pada usia yang yang ke 488. Kota jakrta lahir pada tahun 1527, dan dalamrangka memeriahkan kota jakarta yang kesekian itu pemerintah Propinsi Dki Jakarta akan merayakannya secara besar-besaran. Gubernur jakarta Basuki Cahaya purnama atau yang biasa dipanggil Ahok dalam rangka hut kota yang dimpimpinnya itu akan membagikan 200 unit rumah di kompleks rumah susun kepada 200 kepala keluarga warga DKI yang selama ini tinggal dipinggir kali atau sungai ciliwung. Kepada wartawan di kantor balai kota Jakarta yang lokasinya di jl. Merdeka selatan, Ahok pada Senin tanggal 21 Juni pagi tadi mengatakan “saya berharap masyarakat memahami bahwa ke200 warga yang sebelumnya tinggal di pinggiran kali ciliwung bukannya di gusur tapi di relokasi ketempat yang lebih manusiawi.” Katanya. Dijelaskan pula olehnya bawhwa rumah susun yang akan ditempati oleh 200 warga itu berada di lenteng agung di jakarta selatan. Di balai kota tersebut, Ahok juga mengatakan akan terus maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jakarta untuk periode tahun 2017-2022 melalui jalur perorangan atau independensi karena pengumpulan KTP dukungan oleh Teman Ahok telah terkumpul mencapai sebanyak 1.000.000 buah.
Setelah mengoreksi jawaban Saudara, saya hanya menemukan satu mahasiswa yang teliti saat mengedit naskah berita di atas, terutama menyangkut usia Kota Jakarta. Silakan hitung 2016 dikurangi 1527 (tahun lahir Jakarta) berapa? Ya, 489 tahun. Bukan 488.
Menyesal? Tidak ada gunanya. Di kelas, saya sudah berkali-kali mengingatkan bahwa syarat seorang editor (redaktur) saat melaksanakan tugas editing harus teliti, baik menyangkut data, informasi, maupun bahasa.
Khusus untuk Anda yang mendapatkan nilai 6, 7 atau 8 jangan berpuas diri. Nilai itu masih kurang. Syarat untuk menjadi seorang editor, nilai editing Anda minimal 9, jika perlu 10. Dari jawaban Saudara, saya masih menemukan fakta bahwa Saudara tetap mengulang-ulang kesalahan yang sama. Ayolah, baca kembali buku-buku yang saya anjurkan.
Berikut adalah contoh hasil editing atas naskah berita di atas:
Jakarta 489 Tahun, Warga Ciliwung Dapat 200 Rumah Susun
JAKARTA (21 Juni): Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertepatan dengan hari ulang tahun ke 489 Jakarta akan membagikan 200 unit rumah kepada 200 kepala keluarga yang selama ini tinggal di tepi Sungai Ciliwung.
Para warga itu nantinya akan tinggal di kompleks rumah susun yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Ahok menjelaskan Pemprov DKI Jakarta memindahkan ke-200 warga tersebut dari tepi Ciliwung ke rumah susun jangan ditafsirkan sebagai penggusuran. “Saya berharap masyarakat memahami bahwa ke-200 warga yang sebelumnya tinggal di pinggiran Ciliwung tidak digusur, tapi direlokasi ke tempat yang lebih manusiawi,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (21/6).
Basuki juga menjelaskan ia akan terus maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 melalui jalur perseorangan atau independen setelah Teman Ahok berhasil mengumpulkan 1.000.000 KTP dukungan.**
Untuk kelas editing hari Selasa pukul 10.30, saya minta kepada Saudara mengedit naskah berita yang susunan kalimatnya seperti ini:
Telah terjadi kejadian banjir rob dijakarta. Kejadian tersebut persisnya terjadi didaerah pademangan utara jakarta Utara. Penyebabnya adalah pasang laut yang mengakibatkan rob. Air rob di pademangan utara setinggi 1 meter menyebabkan 100 rumah di RT 01 RW 01 di kelurahan Pademangan Utara kemasukan air rob yang berwarna hitam. 400 warga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Rob datang dimulai pada jam 03.00 pagi hari selasa tanggal 21 juni. Air rob datang tiba-tiba masuk kerumah warga. Ada rumah yang dihuni 6 orang, semuanya keluarga. Saat itu mereka sedng tidur dilantai. Empat anggota keluarga tersebut tidak bisa menyelamatkan diri karena masih anak-anak, ada bayi yang berusia 5 bulan. Keempatnya adalah kakak beradik. Mereka semuanya meninggal dunia hanya gara-gara rob. Air Rob juga menggenangi pertokoan yang berada di komplex mangga dua. Air masuk ke toko hingga sedalam 50 sentimeter tingginya. Akibatnya pada hari itu, selasa 21 juni toko-toko yang menjual komputer tidak pada buka.
Ada di antara teman Saudara yang mengedit naskah berita di atas dengan cukup baik seperti berikut ini:
Rob Landa Pademangan, Empat Warga Tewas
JAKARTA (21 Juni): Empat orang tewas setelah banjir akibat luapan rob melanda Kelurahan Pademangan Utara, Jakarta Utara, Selasa (21/6).
Keempat warga yang tewas adalah kakak beradik, seorang di antaranya bayi berusia 5 bulan. Mereka tinggal di RT 01 RW 01. Saat rob datang, mereka sedang tidur di lantai.
Rob yang menyebabkan banjir setinggi satu meter itu akibat luapan air laut pasang. Air rob yang berwarna hitam itu menggenangi 100 rumah warga di Kelurahan Pademangan Utara. Air laut masuk ke daratan pukul 03.00.
Air juga masuk ke rumah yang dihuni enam warga tersebut. Keempat anak yang sedang tidur di lantai tidak sempat diselamatkan. Mereka tenggelam.
Empat ratus warga Pademangan Utara kini diungsikan ke tempat yang lebih aman. Selain menggenangi rumah warga, rob juga menggenangi kompleks pertokoan di Mangga Dua. Air masuk ke toko hingga sedalam 50 sentimeter.**
Khusus untuk kelas editing hari Kamis, saya minta Saudara mengedit naskah berita yang kalimatnya disusun secara tidak beraturan seperti ini:
Pada hari Rabu 22 juni tahun 2016 kemarin kota jakarta berulang tahun yang ke 489 yang ditandai dgn pesta kembang api yang dipusatkan dipantai ancol jakarta Utara dan dihadiri gubernur dki Jakarta Ahok atau Basuki tjahaja Purnama. Dalam kesempatan memperingati hari ulang tahun DKI ke 489 di ancol tersebut Ahok mengatakan dirinya tetap akan maju mencalonkan diri menjadi gubernur jakarta untuk periode 2017-2022 lewat jalur independent. Dia bilang: “saya tidak mungkin meninggalkan teman Ahok yang telah berhasil mengumpulkan KTP dukungan sebanyak 1 juta. Saya tetap akan hargai teman Ahok meskipun PDIP nantinya akan mengusung saya sebagai calon bersama Djarot.” Pesta kembang api saat itu berlangsung pada malam hari. Ketika itu ada salah satu kembang api yang tidak naik ke atas tapi menyasar mengenai kerumunan penontom/pengunjung mengakibatkan 10 orang tewas dan 50 orang lagi luka luka terbakar kena kembang api.
Ada di antara teman Anda yang berhasil mengedit naskah di atas lumayan baik seperti ini:
Rayakan HUT Jakarta, 10 Warga Tewas
JAKARTA (23 Juni): Sepuluh orang tewas dan 50 lainnya luka bakar setelah kembang api yang disulut tidak naik ke udara, tapi menyasar mengenai kerumunan penonton yang sedang menghadiri peringatan HUT ke-489 Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/6) malam.
Puncak acara HUT Jakarta dirayakan di Pantai Ancol ditandai dengan pesta kembang api dan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pada saat kembang api disulut, sebagian tidak mengudara, tapi meluncur mengarah ke pengunjung. Ujung-ujungnya, kembang api mengenai penonton dan mengakibatkan 10 warga tewas dan 50 orang mengalami luka bakar.
Saat menghadiri acara tersebut, Ahok menegaskan ia tetap akan maju mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022 lewat jalur perseorangan (independen).
“Saya tidak mungkin meninggalkan Teman Ahok yang telah berhasil mengumpulkan KTP dukungan sebanyak satu juta. Saya tetap akan hargai Teman Ahok meskipun PDIP nantinya akan mengusung saya berpasangan dengan calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat,” katanya. **
Semoga catatan di atas bisa Saudara jadikan pelajaran, juga bulan Ramadan yang kini sedang dan telah Anda jalani. Jadikan Ramadan sebagai kesempatan untuk mengukuhkan diri Anda sebagai mahasiswa profesional yang menjunjung tinggi ketekunan, kejujuran, dan tanggung jawab, khususnya untuk diri sendiri.
Ada baiknya kita renungkan kuliah dua menit (kuldum) DR Kholilrahman di sebuah stasiun televisi menjelang berbuka puasa. Dia mengatakan di dunia fauna, ada dua jenis hewan yang berpuasa, yaitu ular dan ulat.
Kedua hewan tersebut, menurut Kholilrahman, sama-sama berpuasa setelah makan. Namun ular dan ulat mempunyai kebiasaan berbeda saat berpuasa. Ular tidak mengalami perubahan setelah berpuasa, sebelum dan sesudah puasa sama saja. Bahkan ular justru menjadi ganas setelah berpuasa.
Tidak demikian dengan ulat yang mengalami perubahan hidup setelah berpuasa. Dia berubah menjadi kepompong, lalu menjadi kupu-kupu yang indah.
Silakan renungkan, termasuk jenis manakah kita? Apakah kita mengalami perubahan hidup setelah berpuasa? Semoga puasa bisa memotivasi kita untuk mendapatkan berkah luar dan dalam di saat hari kemenangan (Idul Fitri) tiba.[]