Catatan Gantyo

WRITENOW: ARVAN PRADIANSYAH HADIR DI LITE FM; LITE IS BEAUTIFUL

1 246

WRITENOW (Senin 15 September 2008): Arvan Pradiansyah, motivator dan konsultan sumber daya manusia (SDM), Jumat, 12 September, mengudara kembali di radio setelah lebih dari tiga bulan tidak siaran, karena tempat siaran sebelumnya, Ramako, tutup dan berganti nama menjadi Lite FM.

Di Ramako, Arvan membawakan acara bertajuk “Friday Spirit”, sedangkan di Lite FM, Arvan Pradiansyah mengasuh acara “Lite is Beautiful”, mirip dengan judul buku yang pernah ditulisnya, “Life is Beautiful.” Dua-duanya tetap disiarkan pada hari Jumat pukul 07.00-08.00.

Tema “Lite is Beautiful” edisi perdana Jumat kemarin adalah “What A Wonderful World.” Tema ini diangkat dari sebuah lagu yang pernah dipopulerkan Louis Armstrong. Sebagian syairnya seperti ini: I see trees of green…….. red roses too// I see em bloom….. for me and for you// And I think to myself…. what a wonderful world//I see skies of blue….. clouds of white/Bright blessed days….dark sacred nights/And I think to myself ……what a wonderful world//

Intinya sebagai manusia yang diberi kehidupan oleh Tuhan, selayaknya kita bersyukur, sebab Tuhan memberikan kekayaan-Nya kepada manusia secara gratis, dunia dengan segala isinya, langit nan biru, udara, bunga, dan sebagainya. Semua pemberian Tuhan itu membuat dunia ini begitu indah.

Menurut Arvan Pradiansyah, banyak di antara kita yang tidak mampu melihat — apalagi memerhatikan — keajaiban pemberian Tuhan itu, sebab kita tidak pernah hadir. Mengapa kita tidak bisa melihat keajaiban itu? Karena kita menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja.

“Kalau kita melihatnya sebagai biasa-biasa saja, maka kita adalah orang biasa, sehingga tidak pernah takjub,” ujar Arvan Pradiansyah. Kalau kita manusia spiritual, maka kita bisa melihat sesuatu yang menurut orang lain biasa sebagai sesuatu yang luar biasa. Manusia spiritual bisa melihat karena dia hadir di tempat itu.

Oleh sebab itu, kata Arvan Pradiansyah, agar kita bisa melihat, maka kita harus hadir. Jika kita bisa hadir, maka tangisan bayi pun terasa merdu di telinga kita.

Masih menurut Arvan Pradiansyah, banyak di antara kita saat sarapan, sesungguhnya kita tidak makan, tapi hanya menelan makanan. Saat kita minum, sesungguhnya yang kita lakukan bukan minum, tapi menelan air. Betapa banyak di antara kita yang tidak pernah menikmati pagi di saat kita berpamitan ketika akan ke kantor, sebab kita tidak pernah menikmati wajah-wajah orang yang kita pamiti, karena kita sesungguhnya tidak hadir di sana.

Arvan Pradiansyah mengingatkan, hidup bukan untuk hari ini, tapi hiduplah di hari ini. Pasalnya, hidup di hari ini ada wujudnya (konkret).

Banyak pula orang yang tidak pernah hadir, sehingga tidak pernah merasakan bahwa bernapas sesungguhnya adalah nikmat yang Tuhan berikan kepada manusia secara gratis. Memberikan contoh, Arvan Pradiansyah mengatakan, “kita bisa saja tahan tidak makan dan minum dua hari, bahkan lebih. Tapi cobalah tidak bernapas beberapa menit saja, apa yang kita rasakan, tidak enak dan tidak tahan bukan?”

Oleh sebab itu, hadir dan bersyukurlah.***

Gantyo Koespradono

1 Comment
  1. Anonim says

    Mmmhhh.. lah kok judul-judul pembahasannya (judul lagu yang dipakai) sama persis dengan program Mario Teguh di ramakoFM dulu ya ? Ini si Arvan Pradiansyah yang penjiplak ulung atau team LiteFM yang engga kreatif?

Leave A Reply

Your email address will not be published.