Catatan Gantyo

12-12-12, Selamat, Dunia Belum Kiamat

1 285

HARI Rabu 12-12-2012 kemarin ada yang meyakini sebagai waktu kiamat tiba. Tapi, faktanya, akhir zaman belum juga datang, bahkan tanggal, bulan dan tahun (12-12-12) itu dimanfaatkan banyak orang untuk menggoreskan sejarah baru.
Pada hari dan tanggal itu, banyak pasangan muda yang mengikat tali perkawinan. Banyak ibu hamil yang “memaksa” dokter agar memercepat persalinan lewat operasi caesar, sehingga sang bayi lahir pada 12-12-12. Syukur-syukur bisa sekalian pukul 12 siang, 12 menit dan 12 detik, sehingga sempurna betul itu angka kelahiran 12-12-12, 12.12.
Pada hari Rabu itu, saya juga diminta menjadi juru bicara saat teman saya menerima rombongan calon besan yang akan melamar anak perempuannya untuk dinikahkan dengan calon menantunya.  Sang anak yang menetapkan minta dilamar pada 12-12-12 agar mudah mengingatnya. Sayang memang, tahun depan tidak ada momentum 13-13-13 untuk hari perkawinan mereka.    
Di Tangerang, tanggal, bulan dan tahun cantik 12-12-12 juga dimanfaatkan pengelola mal (Alam Sutera) dan rumah sakit (Baitseba) sebagai hari bersejarah acara grand launching pusat perbelanjaan dan lembaga layanan kesehatan itu.
Jika memang ramalan (banyak tafsir tentang tanggal yang diperkirakan oleh suku Maya) kiamat terjadi 12-12-12, maka dunia ini pada Rabu tempo hari, seperti dilukiskan dalam film “2012” garapan sutradara Roland Emmerich, sudah hancur. Gedung pencakar langit di banyak kota bertumbangan, jalan layang roboh, bumi retak dan longsor, air laut merambah ke daratan (tsunami) setinggi puluhan meter. Kebakaran terjadi mana-mana, bukan saja lantaran arus pendek listrik, tapi jilatan api matahari yang konon itulah cara “alam” untuk menghancurkan manusia dan peradabannya.
Faktanya, sampai hari ini dunia belum kiamat. Akhir zaman belum datang. Agama-agama besar dan para pengikutnya meyakini bahwa akhir zaman pasti tiba. Namun, tak satu pun agama melalui ajarannya yang mengatur, hari, tanggal dan bulan serta tahun kapan, kiamat tiba. Agama-agama itu hanya memberi isyarat atau tanda-tanda.
Beberapa agama juga meyakini suasana datangnya akhir zaman akan diwarnai dengan apa yang diceritakan dalam film “2012”. Tapi tidak demikian dengan Saksi Yehova, aliran sempalan Kristen. Menurut aliran ini, kiamat tidak ditandai dengan hancurnya  bumi dan jagat raya.
Mereka beriman, kiamat justru akan ditandai dengan “perdamaian”. Manusia hidup layaknya tinggal di taman Firdaus. Dalilnya, Tuhan konsisten dan konsekuen dengan apa yang telah diciptakan, sehingga tidak mungkin Tuhan akan menghancurkannya – baik manusia maupun alam raya — di akhir zaman. Sebaliknya, Tuhan justru akan menyempurnakannya.
Tapi, kapan kiamat datang? Saksi Yehova juga tidak mengatur jadwalnya. Buat agama Yahudi, akhir zaman tampaknya masih jauh, sebab para penganutnya sampai sekarang masih menunggu-nunggu Sang Mesias, sementara bagi penganut Kristen, Sang Mesias yang ditunggu-tunggu umat Yahudi itu adalah Yesus Kristus yang telah datang ke dunia lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
Saat Yesus hidup bersama murid-murid dan komunitas-Nya, Dia juga kerap ditanya soal akhir zaman. Ditanya seperti itu, lagi-lagi Yesus tidak menyebut waktunya kapan akhir zaman tiba.  “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri (yang tahu),” jawab Yesus sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 24:36.
Saya membayangkan, dialog antara Yesus dan anggota komunitasnya itu sama dengan diskusi perkepanjangan tentang kiamat yang kini dibicarakan banyak orang, termasuk oleh mereka yang mengklaim ahli agama.
Saya menduga Yesus pada saat itu ”kesal”,  karena ditanya terus tentang kapan akhir zaman datang. Akhirnya, seperti yang tertulis dalam Matius 24: 4-8, Yesus bilang seperti ini:  “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun, berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.”
Sampai sebegitu jauh, saya tidak mengetahui, bagaimana Islam mengajarkan tentang akhir zaman. Tapi, setahu saya, hal ihwal akhir zaman dalam Islam, tidak jauh berbeda dengan ”ilmu dan pengetahuan” yang diajarkan di dalam Kristen.
Menjelang 12-12-12 dan 21-12-12, banyak orang di muka bumi ini yang justru galau dengan apa yang diramalkan suku Maya bahwa kiamat akan datang pada hari Jumat 21 Desember 2012, tidak terkecuali Perdana Menteri Australia Julia Gillard, sehingga dia merasa perlu menyampaikan pesan mengerikan bagi warganya soal kiamat.
Dalam pesan videonya, PM Gillard menyatakan, prediksi suku Maya benar, yakni dunia akan kiamat dalam waktu dekat. Dalam video yang berdurasi 50 detik tersebut, Gillard memperingatkan warga Australia untuk bersiap menghadapi kiamat seperti yang diprediksikan suku Maya. Menurut kalender suku Maya, kiamat disebutkan akan terjadi pada 21 Desember 2012.
“Rakyat Australia yang tercinta, akhir dunia akan segera datang,” ujar Gillard dengan ekspresi datar dalam video tersebut, seperti dilansir news.com.au, Kamis (6/12) lalu.
Gillard melanjutkan: “Tidak peduli apakah berakhirnya dunia ditandai dengan datangnya zombie pemakan daging, atau mahkluk buas dari neraka atau adanya kejayaan K-Pop, tapi ada satu hal yang perlu Anda ketahui tentang saya — saya akan selalu berjuang untuk Anda hingga saat terakhir.”
Untuk diketahui, Gillard adalah seorang atheis. Aneh memang, seorang atheis tapi percaya pada kiamat. Belakangan diketahui, tayangan video itu cuma lelucon, yaitu iklan dari sebuah acara bincang-bincang pagi radio setempat, Triple J, yang berjudul ‘End of the World’.
Yang pasti, menjelang 21 Desember 2012, banyak orang akan menggunjingkan lagi isu akhir zaman mengacu pada kalender suku Maya yang mengilhami pembuat film ”2012”.  
Film itu memang terinspirasi dari peristiwa hari kiamat global yang konon akan terjadi bersamaan dengan akhir putaran kalender hitungan panjang suku Maya pada 21 Desember 2012, saat terjadinya titik balik matahari musim dingin belahan bumi utara.
Momentum 12-12-12 telah berlalu. Sepertinya, tidak ada yang berharap akhir zaman itu datang. Entah 21-12-12. Yang berharap kiamat datang, boleh jadi adalah mereka yang kini sengsara di penjara atau yang bakal dipenjara, atau mereka yang terlilit utang, sehingga ngak perlu repot-repot bayar.*
 
1 Comment
  1. Andy Witanto says

    ready or not it surely will come

    The end of this world looks closer in eyes of them who want to repent.

Leave A Reply

Your email address will not be published.