Pesan Dosen agar Para Mahasiswa Semakin Hebat

0 260
HALO para mahasiswa generasi penerus bangsa. Selamat berjumpa kembali dalam perkuliahan semester genap 2014/2015. Luar biasa! Saya salut kepada Anda yang hingga kini tekun mengikuti perkuliahan, apa pun kendala Anda. Saya yakin aktivitas Anda dan ketekunan Anda dalam semester ini akan membahagiakan orang tua Anda.
Seperti yang pernah saya tulis di blog ini pada akhir semester ganjil dua bulan lalu, sukses Anda bukan tergantung pada dosen dan nilai yang diberikan pada saat UTS, UAS atau saat Anda mengerjakan tugas dari dosen, tapi sepenuhnya tergantung kepada diri Anda.
Ya, tergantung kepada Anda, sebab Tuhan telah menciptakan Anda sebagai manusia yang superhebat. Ketahuilah, Anda dilahirkan sebagai pemenang yang berasal dari satu sel sperma yang berhimpun dalam jutaan sperma, lalu berlari sangat cepat guna mencapai garis finish bertemu dengan sel telur ibunda. Dari sana, jadilah Anda. Itulah skenario Tuhan yang begitu ajaib untuk menjadikan Anda sebagai seorang pemenang. Ya, pemenang!
Dalam perjalanan waktu, iblis memang sering cemburu melihat umat ciptaan-Nya sukses dan eksis. Ia kerap menggoda kita dan akhirnya kita jatuh yang wujudnya bisa berupa putus asa, malas, acuh tak acuh/tidak peduli, menganggap rendah orang lain, apatis, enggan mendengar, dan sifat-sifat negatif lainnya.
Saya berharap Anda tidak larut dalam bisikan “si jahat”, tapi bertekadlah untuk selalu mau mendengar, belajar dan siap dikritik sebagai bekal pengingat bahwa kita sesungguhnya manusia hebat.
Karena Anda hari ini masih berada di kampus  dan ada di dalam kelas saya, maka status Anda masih mahasiswa. Beberapa semester lagi (pastikan) bahwa Anda akan menjadi sarjana.
Agar Anda menjadi sarjana yang siap tempur, selagi Anda berstatus sebagai mahasiswa, ada baiknya Anda baca sindiran dari dosen berikut ini yang saya temukan termuat di dalam kakecho.blogspot.com. Saya tidak tahu, siapa nama sang dosen, juga berasal dari kampus mana.
Keren banget tuh sindiran yang semoga tidak mengena ke Anda, sebab Anda adalah mahasiswa hebat  nan-luar biasa, bukan mahasiswa ecek-ecek atau mahasiswa KW-2 alias mahasiswa abal-abal.
Agar afdol, saya akan copy-paste sindiran sang dosen tersebut di catatan ini. Mohon izin ya kepada sang penulis, saya akan edit seperlunya disesuaikan dengan perkembangan zaman. Saya juga akan tambahkan beberapa materi baru. Sekali lagi saya mohon maaf atas kelancangan saya. Selengkapnya, sang dosen itu menulis seperti ini:
1. Kamu ingin dapat beasiswa S2 ke luar negeri? Pastikan IP kamu di atas 3 dan TOEFL di atas 500! Merasa tidak pintar? BELAJAR!
2. Empat atau lima tahun lagi kamu bisa sekolah S2 di luar negeri dengan beasiswa. Itu akan terjadi kalau kamu tidak cuma twitteran/facebookan saja sampai lulus nanti.
3. Kamu tidak akan bisa melanjutkan S2 di luar negeri  karena pasti ditolak profesor jika kamu menulis email formal saja tidak bisa . Alay itu tidak keren, tidak usahlah bangga!
4. Tidak usah tanya tips cara menghubungi profesor di luar negeri kalau kirim email ke dosen sendiri saja kamu belum bisa. Hey, ganti dulu akun niennna_catiqueyangcelallucetia@gmail.com itu! Ngapain sih bikin akun email ribet kayak gitu?
5. Tidak usah ikut meledek Vicky Prasetyo yang kalau ngomong kayak akademikus, lha wong kamu saja tidak tahu kapan harus pakai tanda tanya, tanda seru, tanda titik, spasi, huruf besar, huruf kecil di email kok!
6. Mana bisa diterima di perusahaan multinasional biarpun IP tinggi kalau nulis email saja lupa salam pembuka dan penutup.
7. Janganlah sok mengkritik kebijakan ujian nasional segala, padahal  dari cara menulis email saja kelihatannya kamu tidak lulus bahasa Indonesia, kok. Tidak usah gaya!
8. Bayangkan kalau kamu harus menulis email ke pimpinan sebuah perusahaan besar. Apa gaya bahasa email kamu yang sekarang itu sudah sesuai? Jangan-jangan bosnya tertawa!
9. Apa pun bidang ilmu kamu, akhirnya kamu akan berhubungan dengan MANUSIA yang beda umur dan latar belakang. Belajarlah komunikasi yang baik. Jangan bangga jadi alay!
10. Bangga bisa menguasai software dan menggunakan alat-alat canggih? Suatu saat kamu harus meyakinkan MANUSIA akan skill itu. Belajarlah berkomunikasi dengan bahasa manusia biasa!
11. Kamu orang teknik dan hanya peduli skil teknis? Kamu salah besar! Nanti kamu akan jual skil itu kepada MANUSIA, bukan kepada mesin!
12. Kamu kira orang teknik hanya ngobrol kepada mesin dan alat? Kamu harus yakinkan pengambil kebijakan suatu saat nanti dan mereka itu manusia. Belajarlah ngomong kepada manusia!
13. Malas basa-basi kepada orang yang tidak dikenal? Enam tahun lagi kamu pasti diutus kantor (perusahaan) untuk presentasi ke klien yang tidak kamu kenal. Belajar!
14. Malas belajar bikin presentasi? Lima tahun lagi bos kamu datang dengan segepok bahan: “Saya tunggu file presentasinya besok!”
15. Kamu orang sosial dan malas belajar hal-hal kecil di komputer? Lima tahun lagi bos kamu datang bertanya “cara membesarkan huruf di Ms Word dengan shortcut gimana ya?” Mau nyengir?
16. Mahasiswa senior, jangan bangga bisa membully mahasiswa baru, tujuh tahun lagi kamu akan diinterview oleh dia saat kamu pindah kerja ke perusahaan yang lebih bagus.
17. Mahasiswa senior, keren rasanya ditakuti mahasiswa baru? JANGAN! Urusan kalian nanti bersaing dengan orang-orang ASEAN dan dunia. Kamu bisa bikin mereka takut tidak?
18. Bangga bisa demo untuk mengundurkan jadwal ujian karena kamu tidak siap? Kamu itu mahasiswa negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, masa urusan cetek- cetek begitu sih?!
19. Tidak usahlah sok hebat demo nyuruh Jokowi berani sama Amerika kalau kamu diskusi sama mahasiswa Singapura saja tergagap-gagap.
20. Tidak perlulah teriak-teriak “jangan tergantung pada barat” jika kamu belum bisa tidur kalau tidak ada BB atau smartphone dekat bantal.
21. Tentara kita tidak takut sama tentara Malaysia kalau kamu bisa kalahkan mahasiswa Malaysia debat ilmiah dalam forum di Amerika!
22. Tidaklah perlu beretorika menentang korupsi kalau kamu masih nitip absen sama teman saat demo antikorupsi!
23. Boleh saja kami kampanye “jangan tergantung pada barat” tapi jangan kampanye di Twitter, Facebook, BBM, Path dan Email! Memangnya itu buatan Depok?!
24. Kalau file laporan praktikum masih ngopi dari kakak kelas dan hanya ganti tanggal, tidak usah teriak anti-korupsi, ya, boss!
25. Minder karena merasa dari kampung, tidak kaya, tidak gaul? Lima tahun lagi kamu bisa melanjutkan ke S2 di negara maju karena IP, TOEFL dan kemampuan kepemimpinan. Bukan karena kaya dan gaul!
26. Pejabat kadang membuat kebijakan tanpa riset serius. Sama seperti mahasiswa yang membuat tugas dalam semalam hanya modal googling.
27. DPR terkadang studi banding untuk jalan-jalan doang . Sama seperti mahasiswa yang tidak serius saat kunjungan ke industri lalu nyontek laporan sama temannya.
28. Pejabat kadang menggelapkan uang rakyat. Sama seperti mahasiswa yang melihat bahan di internet lalu disalin di makalahnya tanpa menyebutkan sumbernya.
29. Alaaah, pakai mengkritik kebijakan pemerintah segala, bikin paper saja ngopi file dari senior dan ubah judul, pendahuluan sama font-nya.
30. Gimana mau membela kedaulatan bangsa kalau waktu menerima kunjungan mahasiswa asing saja kamu tidak bisa ngomong saat diskusi. Mau pakai bambu runcing?
31. Kalau kamu berteriak “jangan mau ditindas oleh asing”, coba buktikan. Ikuti forum ASEAN atau dunia dan buktikan di situ kamu bisa bersuara dan didengar!
32. Jika kamu mahasiswa komunikasi, nggak usahlah kritik pemilik modal mengintervensi redaksi sehingga korannya tidak independen, padahal setelah lulus nanti kamu akhirnya bekerja di tempat yang kamu kritik.
33. Nggak usahlah berkoar-koar berita yang dimuat koran A atau koran B tidak objektif dan nggak berimbang, sementara kamu menulis berita saja nggak bisa, nggak tahu meletakkan koma, titik, huruf besar dan huruf kecil, salah pula nulis nama orang dan istilah.
34. Janganlah buru-buru bilang berita di koran C atau majalah D tidak lengkap, sementara kamu saat ditugasin dosen membuat karya tulis yang panjangnya cuma satu halaman saja isinya nggak jelas dan nggak lengkap. Pakai ngeluh lagi.
35. Tidak usahlah protes ke dosen mempersoalkan kriteria penilaian jika kamu sendiri belum nyadar bahwa sebenarnya dosen juga punya satu kriteria meluluskan kamu, yaitu kasihan sama kamu, sudah diberi penjelasan saat bimbingan tapi kok nggak paham terus, ya? Ada loh dosen yang “baik hati” dan meluluskan kamu karena sang dosen sudah bosen lihat kamu. Nilai dikatrol dikit-lah.
36. Nggak usahlah kritik lay out atau perwajahan koran Pos Kota jelek, sementara kamu sendiri saat mengumpulkan tugas, kertasnya lecek, nggak disteples, dan kalau sudah kepepet akhirnya pakai jepit rambut.

37. Kamu bukan penumpang Lion Air yang tempo hari delay di Bandara Soekarno-Hatta dan membuat para penumpangnya mengamuk, kan? Sudahlah, nggak usah ikut-ikutan mengamuk dan mengkritik manajemen Lion Air nggak benar kecuali kalau kamu sudah bisa tepat waktu masuk ke kelas. Apa alasanmu mengkritik perusahaan penerbangan yang katanya doyan delay kalau kamu sendiri nggak bisa on time masuk kelas padahal rumahmu nggak jauh-jauh amat dari kampus. 

NB:
Kata-kata di atas memang SADIS. Maafkan jika ada yang tersinggung. Saya juga banyak membuat kesalahan saat menjadi mahasiswa. Pesan ini sebuah refleksi, sebagian dari pengalaman nyata dan berharap mahasiswa saya tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Sang dosen yang entah siapa namanya melanjutkan menulis: Mahasiswa yang baik tentu tidak akan tertampar oleh tulisan ini. Tetaplah baik dan menjadi semakin baik.
Ini tambahan dari saya: Halo para mahasiswa, Anda adalah sebagian kecil dari 250 juta penduduk RI yang beruntung, karena bisa belajar di perguruan tinggi bukan abal-abal. Syukurilah.
Sebagai penutup, saya akan kutip kata-kata bijak yang kebetulan beberapa hari lalu dikirim seorang teman dalam grup What’s Ap berikut ini:
Ternyata hidup ini sangat indah…
ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA
BUKAN…
karena hari ini INDAH kita BAHAGIA…
Tetapi karena kita BAHAGIA…
maka hari ini menjadi INDAH.
BUKAN…
karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMISTIS…
Tetapi karena kita OPTIMIS…
RINTANGAN akan menjadi tak terasa.
BUKAN…
karena MUDAH kita YAKIN BISA…
Tetapi karena kita YAKIN BISA…
semuanya menjadi MUDAH.
BUKAN…
karena semua BAIK kita TERSENYUM…
Tetapi karena kita TERSENYUM..
maka semua menjadi BAIK.
Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT.
BILA…kita tidak dapat menjadi jalan besar..
cukuplah menjadi jalan setapak yang dapat dilalui orang.
BILA…
kita tidak dapat menjadi matahari…
cukuplah menjadi lampu yang dapat menerangi sekitar kita.
BILA…
kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang.. Maka cukup dengan berdoa untuk kebaikan orang tersebut..

Selamat belajar para mahasiswa. Sukses untuk Anda. []
Leave A Reply

Your email address will not be published.