LOVE LOVELY

0 255

BAPAKNYA “hanya” bekerja sebagai penjual jeruk keliling, namun sang anak yang bernama Lovely Octavionely mampu membanggakan sang bapak, sebab ia berhasil lolos, masuk ke SMA Negeri Internasional Sumatera Selatan setelah bersaing dengan anak-anak lain yang ?berebut? sekolah gratis di SMA yang distandardisasi Cambridge School, Inggris tersebut.


Koran Kompas yang terbit hari ini (Selasa 28 Juli 2009) menggambarkan bagaimana kondisi orang tua Lovely yang hidup apa adanya. Keluarga Lovely tinggal di sebuah rumah kontrakan. Untuk sampai ke rumah Lovely, tamu harus menyeberangi sebuah jembatan kecil, kemudian berjalan sekitar 100 meter di sebuah lorong sempit. Praktis tidak ada perabotan di rumah tersebut.

Kondisi orang tuanya yang seperti itu tidak mematahkan semangat Lovely untuk belajar dan beprestasi. Nilai mata pelajaran Lovely waktu di SMP rata-rata 81,75. Dia juga juara III lomba hafal Alquran, juara III lomba kaligrafi, juara III lomba menyanyi, dan mewakili SMP-nya dalam lomba olimpiade fisika tingkat kota Palembang.

Banyak anak berprestasi lain yang mungkin sama dengan Lovely, tapi tidak sempat terpantau, baik oleh orang tua, sekolah, lingkungan, maupun negara. Beruntung, Lovely terdeteksi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Sampoerna Foundation yang menanggung biaya pendidikan Lovely.

Oleh sebab itu saya memberikan apresiasi kepada SMA yang dikelola Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (Yuppentek) Tangerang yang dipilih anak perempuan saya untuk melanjutkan studinya setelah lulus dari SMP swasta dengan NEM 33,95. 

Tidak seperti sekolah swasta lain, secara rutin, sekolah ini juga memberikan beasiswa kepada para siswanya yang berprestasi. Begitu masuk ke sekolah itu, semua siswa baru wajib mengikuti test. 

Belakangan saya ketahui, test itu diadakan untuk menjaring siswa-siswa pandai. Alhamdulillah, puji Tuhan, anak saya terpilih, dia mendapat peringkat ketiga, dan mendapat bonus bebas membayar uang SPP selama lima bulan. Pembebasan SPP ini berlanjut jika siswa bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. Sebuah kebijakan yang sederhana, namun sangat bermanfaat, terutama untuk memotivasi anak-anak belajar.

Sebelumnya dengan NEM sebesar itu, anak saya sempat terseok-seok saat mendaftar masuk ke SMA negeri. Setelah tersundul dari sina dan sini oleh para siswa lain yang NEM-nya lebih tinggi ? nggak tahu persis NEM mereka benar-benar murni atau rekayasa ? anak saya akhirnya diterima di SMAN 10 Tangerang, sekolah pilihan terakhir.

Namun begitu akan mendaftar ulang, anak saya berubah pikiran. ?Nggak mau ah, sekolahannya jelek, masuk kampung,? kata anak saya. Sebuah alasan yang mengada-ada dan sulit diterima oleh orang tua.

Setelah saya minta dipertimbangkan ulang, anak saya tetap menolak mendaftar ulang ke SMA negeri dan memutuskan masuk ke SMA Yuppentek.

Seperti halnya masyarakat Tangerang, saya menganggap rendah sekolah swasta ini. Tapi begitu saya menghadiri pertemuan antara orang tua murid baru dengan pihak sekolah, Sabtu (25 Juli 2009), saya mendapatkan kesan yang sangat jauh berbeda.

Semua ruang kelas menggunakan AC. Guru mengajar dengan laptop dan infokus. Satu kelas maksimal 36 murid. Ruang tempat pertemuan kami lumayan mewah bebas makan dan rokok. Gedung atau bangunan sekolah yang terdiri dari tiga tingkat terawat dengan baik.

Kepala Sekolah YM Kodhiat menjelaskan, tak satu pun guru yang merokok. Para siswa pria tak boleh berambut gondrong; dan jika ketahuan oleh guru pengawas, langsung dipangkas di tempat. Pelajaran dimulai pukul 06.30. Tepat jam ini, pintu gerbang sekolah ditutup. Terlambat masuk, siswa disuruh pulang.

Sekolah ini terakreditasi A dan telah berstatus SMA mandiri. Mulai tahun ajaran ini sudah menerapkan moving class, artiya para siswa yang mencari kelas atau guru, bukan sebaliknya.

Pilihan anak saya ternyata tidak keliru, dan semoga dia dapat terus berprestasi di saat banyak anak segenerasinya yang sulit menghargai waktu dan ingin hidup serba instan.

Halo anak-anak, kamu pasti bisa seperti Lovely. Besyukurlah atas apa yang kamu miliki sekarang.***

Leave A Reply

Your email address will not be published.