Evaluasi Tugas Editing Mahasiswa
SELAMAT pagi para mahasiswa IISIP Jakarta yang baik. Maaf, hari ini saya tidak bisa mendampingi Anda belajar editing dan produksi media cetak, sebab saya ada tugas lain di luar kampus. Namun, jangan khawatir hari ini saya tetap memberikan “kuliah” melalui catatan yang saya tuangkan di blog ini.
Dengan begitu kehadiran Anda ke kampus hari ini tidak sia-sia, sebab absensi tetap berlaku. Artinya, Anda tetap wajib masuk ke kelas dan harus membaca catatan kuliah ini. Di kelas, dosen piket akan mendampingi Anda menyelesaikan administrasi perkuliahan Anda dengan mengedarkan daftar hadir (absensi).
Jangan berprinsip mentang-mentang dosen tidak hadir, lantas Anda sengaja tidak masuk kelas, lalu sorak-sorak bergembira. Jadi tetaplah masuk ke kelas dan baca baik-baik catatan dosen Anda ini.
Materi kuliah yang saya tuangkan di sini bersumber dari tugas kelompok yang sudah Anda kerjakan. Saya telah membaca tugas kelompok yang Anda buat. Dari dua kelas, total ada 11 kelompok. Saya meminta Anda (melalui kelompok) mengedit 25 kalimat yang ditulis teman-teman Anda, tapi belum memenuhi standar bahasa Indonesia dan bahasa jurnalistik yang baik dan benar.
Dikalikan dengan 11 kelompok, berarti saya membaca 275 kalimat. Hasilnya? Ada satu kelompok (9%) yang mendapat nilai 3; satu kelompok (9%) memperoleh nilai 5; tiga kelompok (27%) mendapat nilai 6 ; empat kelompok (37%) dapat nilai 7; satu kelompok (9%) memperoleh nilai 8; dan satu kelompok (9%) mendapat nilai 9.
Dari data di atas, saya dapat simpulkan bahwa mengerjakan tugas editing naskah (berita) secara berkelompok ternyata lebih efektif daripada mengerjakan secara individual. Oleh sebab itulah saya minta Anda tetap kompak dalam berkelompok. Proaktiflah. Berdebatlah. Berdiskusilah kapan dan di mana pun.
Pekan depan saya akan membagikan hasil tugas Saudara yang telah saya beri nilai. Setiap nomor saya nilai dengan bilangan angka. Ada hasil editing kelompok Anda yang saya beri nilai 10 (kalau memang Anda telah mengedit secara benar, buat apa dosen mencari-cari kesalahan?) Tapi, kalau memang hasil editing kelompok Anda belum bagus dan kalimat yang Anda edit masih berantakan (antara lain melanggar logika), maka saya pun tidak segan-segan memberikan nilai 2 atas kalimat yang Anda edit.
Setelah hasil tugas editing kelompok Anda terima, saya sarankan Anda tetap mendiskusikannya di kelompok Anda. Silakan edit lagi, terutama kalimat-kalimat yang belum memperoleh nilai 10. Cobalah. Bandingkan dengan kalimat dari kelompok lain yang mendapat nilai 10. Carilah asal usulnya.
Sebagaimana telah saya jelaskan di kelas, berpikirlah sederhana saat mengedit kalimat. Ingatlah bahasa jurnalistik yang berkarakter singkat, jelas, padat, logis dan komunikatif. Jangan berpikir berbelit-belit. Baca kembali kalimat yang telah Anda edit. Jika Anda masih tidak paham dengan kalimat yang telah Anda edit, itu berarti ada yang “tidak beres” (salah) dengan kalimat yang Anda perbaiki.
Saat mengedit kalimat, Anda juga harus kreatif, terutama dalam memilih kata dan menyusun kalimat. Perhatikan juga konteks kalimat. Perhatikan kalimat nomor 1 sampai dengan 25, itu saling berhubungan.
Konkretnya, kalau Anda mengedit nomor 5 misalnya, jika ada kata-kata yang kurang, maka Anda bisa melengkapinya dengan kata atau informasi (fakta) yang terdapat di nomor-nomor lain. Inilah yang sama maksud dengan kreatif.
Berikut saya akan tampilkan beberapa kalimat yang telah disunting (diedit) dengan baik oleh teman-teman Anda. Saya akan kutip dulu kalimat aslinya:
1. Tinah Sumiyati merupakan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Jakarta yang memiliki hobi cukup unik.
Kalimat di atas tidak efisien, bukan kalimat jurnalistik. Kalimat di atas cukup ditulis seperti ini: Tinah Sumiyati adalah mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta yang punya hobi unik.
2. Ia mengaku senang dengan dunia editing dan menjadi hal yang sering dilakukannya saat ini.
Kalimat nomor 2 ini juga tidak efisien dan tidak jelas. Setelah diedit ulang, kalimat di atas bisa disederhanakan seperti ini: Ia mengaku senang mengedit video. Pekerjaan inilah yang kemudian dijadikan hobi dan sering dilakukannya saat ini.
3. Tina bisa menyulap sebuah video dari teman atau hasil rekamannya sendiri sehingga menghasilkan suatu yang mempunyai nilai seni dari kemampuannya mengedit tersebut.
Lagi-lagi, kalimat di atas tidak jelas, bertele-tele dan tidak fokus, sehingga kita sulit menangkap apa maksud si penulis. Kalimat itu bisa diedit lagi, sehingga susunannya seperti ini: Tinah dengan kemampuannya mengedit bisa “menyulap” tayangan video sang teman yang sedang lipsync menjadi sebuah karya bernilai seni.
4. Sayangnya, kegemaran mereka berdua belum menambah uang jajan karna belum memegang project untuk orang lain.
Kalimat di atas juga tidak jelas. Silakan baca ulang. Ayo, kreatiflah dan sederhanakan kalimat di atas seperti ini: Sayang, mereka belum pernah menangani proyek editing video orang lain, sehingga hobi keduanya belum menghasilkan rupiah sekadar untuk menambah uang jajan.
5. Komunitas Aeromodelling Indonesia yang berdiri sejak tahun 2009. Terbentuknya komunitas ini karena memiliki hobi yang sama kemudian dibentuklah komunitas Aeromodelling Indonesia.
Rangkaian kata-kata di atas adalah contoh kalimat tanpa logika. Jika Anda menyimak kalimat berikut (yang telah diedit), maka Anda akan menemukan di mana letak ketidaklogisan kalimat di atas: Komunitas Aeromodelling Indonesia berdiri sejak 2009. Komunitas ini terbentuk karena para anggotanya memiliki hobi yang sama.
6. Tempat berkumpul komunitas ini berada di Lapangan Universitas Indonesia.
Coba perhatikan kalimat di atas: tidak jelas dan tidak logis. Mengapa Anda berpikir berbelit-belit? Bukankah yang Anda maksud seperti ini: Anggota komunitas ini biasa berkumpul di lapangan Universitas Indonesia.
7. Pengalaman dari Friady selama bermain Drone, pernah jatuh dan menabrak pohon karena terkena angin yang bersentuhan dengan Drone.
Kok repot-repot sih, drone ditulis dengan Drone. Apa istimewanya drone, sehingga Anda menuliskannya dengan huruf besar? Silakan renungkan, siapa yang pernah jatuh dan menabrak pohon? Pengalaman dari Friady atau drone milik Friady? Kalimat di atas bisa disunting (diedit) menjadi seperti ini: Drone yang diterbangkan Friady pernah diterpa angin kencang dan menabrak pohon, lalu jatuh.
Bisa juga Anda kreatif mengedit kalimat nomor 7 di atas sebagai berikut: Friady punya pengalaman menarik saat menjalankan hobinya beraeromodeling. Saat mengudara, drone-nya pernah diterpa angin kencang hingga terjatuh setelah menabrak pohon.
Semoga contoh kalimat yang telah diedit di atas memotivasi dan menginspirasi Anda dan kelompok Anda untuk lebih serius berdiskusi dan memerbaiki kalimat-kalimat salah dalam hasil tugas Anda yang masih mendapatkan nilai 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Kita akan menjadi manusia hebat jika terlatih. Oleh sebab itu berlatihlah menulis tentang apa pun yang bisa Anda tulis. Percayalah Anda bisa mendapatkan nilai 10 asal Anda mau dan berupaya meraihnya.
Bacalah editorial Media Indonesia dan Majalah Berita Mingguan TEMPO. Perhatikanlah pilihan kata dan susunan kalimat dua media cetak tersebut. Jangan asal baca. Dua pekan lagi kita akan ujian tengah semester (UTS). Siapkah Anda mendapat nilai 10? Selamat belajar.[]