Evaluasi dan Nilai Tugas Editing Mahasiswa
PARA mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta yang baik dan ingin terus belajar dan berprestasi agar semakin profesional. Izinkan saya melaporkan evaluasi atas tugas editing yang telah Saudara kerjakan.
Silakan baca baik-baik sampai selesai. Tidak usah buru-buru. Jika Saudara sudah selesai membaca, diskusilah bersama teman-teman Saudara. Bersiap-siaplah membuat kelompok diskusi yang anggotanya maksimal lima orang.
Kelompok diskusi mahasiswa IISIP Jakarta |
Dua pekan lalu, saya minta Saudara mengedit (menyunting) naskah berita/feature yang ditulis oleh teman Saudara. Ada dua kelas mahasiswa yang saya dampingi belajar editing dan produksi isi media. Dari dua kelas itu, tercatat ada 50 mahasiswa yang mengerjakan tugas.
Dari 50 mahasiswa, tak satu pun yang mendapat nilai A, B dan C. Persisnya, 21 mahasiswa (42 persen) mendapat nilai D, dan selebihnya 29 mahasiswa (58 persen) memperoleh nilai E.
Jangan khawatir, nilai tersebut belum saya perhitungkan untuk mengatrol nilai ujian tengah semester (UTS). Nilai D dan E yang Saudara peroleh hanya untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman dan pengetahuan Saudara tentang mata kuliah editing. Nilai D dan E Saudara sekaligus menjadi tolok ukur bagi saya dari mana saya harus memulai mendampingi Saudara belajar editing.
Oleh sebab itu Saudara tidak perlu galau. Jadikan nilai yang Saudara peroleh sebagai cermin bagi Saudara untuk mengukur kembali sampai sejauh mana kemampuan Saudara akan mata kuliah bahasa Indonesia, dasar-dasar jurnalistik, penulisan berita, penulisan feature, reportase, dan bahasa jurnalistik.
Perlu saya tegaskan, untuk bisa menguasai ilmu editing, Saudara harus atau seyogianya katam mata-mata kuliah di atas. Bagaimana supaya ingat dan katam mata-mata kuliah di atas? Tidak bisa tidak, Saudara harus banyak membaca dan berlatih menulis.
Saya sarankan Saudara membaca editorial Media Indonesia (silakan buka mediaindonesia.com), Majalah Berita Tempo dan Antaranews.com. Perhatikan bahasanya. Perhatikan tanda bacanya. Amati pilihan katanya. Simak sistematika, logika dan struktur kalimatnya.
Sebagaimana saya pernah sampaikan di awal perkuliahan, menulislah apa pun yang bisa Saudara tulis. Buatlah blog di Blogspot atau WordPress. Manfaatkanlah media ini sebagai tempat untuk menyampaikan gagasan melalui tulisan. Selasar.com wajib Saudara ikuti. Di web inilah kita berinteraksi. Tugas-tugas akan saya berikan melalui Selasar.com.
Setelah Saudara menerima hasil tugas yang sudah saya beri nilai, Saudara pasti bertanya-tanya: “Apa salah dan dosaku?” Supaya tidak penasaran, berikut adalah sebagian di antaranya (kelas editing hari Senin pukul 08.00). Saya kutip sesuai aslinya:
1. Melati Fajri Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.
2. “…..memiliki hobby memelihara hewan reptil.
3. Ular yang ia pelihara dibeli secara import.
4. “….melalui komunitas ular di Depok yang bernama Depok Reptil Community.
5. Memiliki hobi memelihara binatang reptil memang sangat jarang di temukan, karena membuat takut semua orang dan kebanyakan binatang reptil itu berbisa.
6. Berawal dari hobi yang ayah yang memelihara binatang reptil seperti ular, juga menjadi hobi bagi salah satu perempuan bernama Melati Fajri.
7. Ular boa sekali makan bisa 3 sampai 4 tikus.
8. Tetapi kini buaya tersebut sudah dijual dengan harga 4 juta rupiah, karena membuat keluarga Melati yang lainnya ketakutan sehingga rumah Melati jadi jarang untuk tempat kumpul keluarga.
9. Mempunyai hobi memelihara binatang reptil memang jarang ditemukan, karena binatang reptil sering kali membuat takut semua orang.
10. Hewan ular juga menjadi hobi bagi wanita yang bernama Melati Fajri.
11. Melati menjelaskan ular peliharaannya sempat kabur selama 3 bulan dari rumahnya dan di temukan dalam saluran air dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya.
12. Ular boa yang dimiliki oleh melati lebih suka menyantap makanan yang hidup. Selain ular boa, melati juga pernah memelihara buaya sebelumnya.
13. Sekali makan ular boa bisa menghabiskan 3 sampai 4 tikus putih. Tikus hidup yang menjadi makanan ular boa,biasanya dibeli dengan harga 5 ribu rupiah sampai 15 ribu rupiah satu ekornya.
14. Melati menuturkan memelihara ular tidak sulit, hanya diberi makan 3-4 tikus seharga 50ribu untuk sebulannya, beda halnya dengan buaya yang harus makan seekor ayam setiap minggu.
15. Sejak memelihara hewan-hewan reptil ia merasakan banyak kejadian-kejadian menarik. Mulai dari hewan peliharaannya yang lepas, ayahnya yang dipanggil sebagai pawang ular oleh tetangga, hingga keluarga besar yang enggan berkunjung kerumah karena takut hewan reptil yang ia pelihara.
Melati Fajri |
Berikut adalah contoh berita/feature tentang hobi Melati yang telah disunting (diedit):
Melati, Mahasiswa Pemelihara Ular
JAKARTA (11 September): Mengikuti jejak ayah dan kakaknya, Melati Fajri, mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, kini punya hobi unik memelihara ular.
Di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, perempuan ini mengoleksi dua ekor ular boa jenis albino dan biasa. Panjang kedua ular tersebut, menurut Melati, 1,5 meter dengan diameter 4 cm.
Ia tertarik dengan ular sejak SMP. Ketertarikannya dengan jenis reptil itu kemudian ia lanjutkan sebagai hobi seperti ayahnya, Fadli, dan sang kakak, Farid.
Ayah dan kakaknya adalah anggota komunitas pencinta reptil, Depok Reptile Community. Lewat komunitas inilah keluarga Melati mendapatkan hewan tersebut. “Ular yang kami pelihara adalah ular impor,” kata Melati di Kampus Tercinta IISIP Jakarta, Senin (28/8).
Sebelum mengoleksi ular, keluarga Melati pernah memelihara buaya, iguana dan biawak. Namun, hewan-hewan itu telah dijual. Saat binatang liar itu masih menghuni di rumahnya, menurut Melati, anggota keluarga besarnya jarang, bahkan tidak mau bertandang ke rumah Fadli, karena takut.
Suatu hari, kata Melati, ular boanya juga pernah lepas dari sangkarnya dan membuat heboh tetangga. “Ular boa kami lepas dan masuk selokan hingga tiga hari, lalu ditemukan tetangga,” katanya.
Biaya perawatan untuk dua ekor ular yang kini masih dipelihara, menurut Melati, relatif murah. Pasalnya, seekor ular boa hanya perlu makan sekali dalam sebulan. Hidangan makan buat sang ular adalah tikus putih. “Ular butuh makan satu sampai tiga ekor tikus putih,” ujar Melati.
Harga seekor tikus putih ukuran kecil, menurut Melati, Rp 5.000, sedangkan yang besar Rp 25.000.[]
Berikut adalah contoh kesalahan editing (kelas Selasa pukul 08.00). Saya kutip sesuai dengan aslinya:
1. Insomnia adalaha gejalan dalam kesulitan untuk tidur tetapi yunita tidak mau terlalu bergantungan pada obat meskipun dia sangat sulit untuk tidur.
2. Meskipun Yunita sulit tidur pada malam hari bukan berarti dia hanya guling – gulingan di kasur tapi juga membantu kedua orang tuanya mengepack koran karena pekerjaan kedua orang tuanya adalah agent koran.
3. Gadis kelahiran Jakarta 1996 ini mengaku memiliki hobby bergadang sejak bangku SMP.
4. Setelah selesai bekerja, barulah ia bisa tidur dengan pola jam tidur yang sangat jarang dilakukan orang lain.
5. Nova yang juga sering membantu orang tuanya di agen koran ini sering sharing kepada teman-temannya mengenai kehidupan pribadinya, baik itu mengenai dirinya, pacar bahkan keluarganya. Hal-hal seperti itulah yang selalu menemaninya untuk begadang dimalam hari.
6. Rata-rata tidur Yunita pun sangat extreme hanya 2 jam, dari jam 03.30-05.30. Jika normalnya manusia tidur 8 jam, Yunita hanya 2 jam, tetapi tubuh Yunita tetap sehat.
7. Dan saya percaya hobi begadang yang dijalani oleh Nova ini baik. Balik lagi bagaimana kacamata seseorang melihat sesuatu yang baru di hidupnya?
8. Kesenangannya dalam bergadang ini dimulai pukul 21.00 sampai 04.00 pagi. Tidak banyak yang ia lakukan saat melakukan Hobby nya ia hanya bisa melakukan kegiatan bermain handphone untuk melihat media social yang ia punya, Seperti Path, Instagram, Whatsapp maupun account Facebook yang ia punya pun tak lupa untuk dibuka nya.
9. Dirinya pun pernah berkonsultasi ke dokter untuk kebiasaannya ini. Namun hal tersebut tidak berpengaruh banyak. Bahkan sang pacar pun pernah memberikan saran positif untuk kebiasaannya tersebut. Dibalik kebiasaan yang dianggap buruk oleh sebagian besar orang. Dia pun memanfaatkan waktu tersebut untuk membantu orang tuanya yang merupakan agen koran.
10. Hobby begadang adalah hobby yang unik. Nova Yunita salah satu mahasiswa IISIP yang memiliki hobby unik ini. Ia mengaku hobby begadang yang ia jalani ini bermula dari kebiasaannya sejak di bangku SMP.
11. Tetapi bagi dirinya kebiasaan yang ia miliki ini tidak selamanya negatif, karena ia bisa selalu ada disaat teman-temannya membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah.
12. Tidak jauh berbeda dengan Batman yang begadang, demi melindungi kota Ghotham. Nova juga memiliki hal positif selain bermain media sosial seperti, dis ela-sela waktu begadang ia membantu orang tuanya yang berprofesi agen Koran sebagai pengoper koran.
13. Selain memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan dan keseimbangan tubuh. Kebiasaan begadang bisa kita ubah menjadi hal positif apabila waktu tersebut kita gunakan untuk membantu sesama.
14. Seorang wanita muda berusia 21 tahun memiliki kebiasaan unik, Pasalnya ia biasa bergadang. Hal tersebut menggandrungi dirinya sejak duduk di bangku SMP. Tidak ada latar belakang dari kebiasaan tersebut. Selasa (29/08/17).
15. Satu mahasiswi IISIP Jakarta yang mengklaim bahwa dirinya hobi dan menyukai begadang hal tersebut yang diakui karena kebiasaan dilakukan nya sejak menduduki bangku SMP.
Silakan Saudara baca baik-baik contoh-contoh kesalahan editing di atas. Total ada 30 kalimat. Silakan Saudara diskusikan bersama kawan. Silakan edit kembali. Perbaiki kalimat, tanda baca, logika dan sebagainya. Selamat belajar.[]