WRITENOW| KEDAMAIAN IDUL FITRI

0 234
WRITENOW (Selasa 30 September 2008): Meskipun hari ini (Selasa 30 September), bulan Ramadan belum beralih ke bulan Syawal, Jakarta dan sekitarnya sudah merayakan Lebaran. Suasana di Jakarta dan daerah tetangganya, seperti Bekasi dan Tangerang sudah sepi. Kedamaian betul-betul terasa.

Suasana seperti itu bahkan sudah terasa sejak hari Senin (29 September). Beragam aktivitas seolah berhenti, sebab pelaku aktivitas (sebagian besar) sudah pulang kampung, sehingga memacetkan arus lalu lintas di sepanjang Jakarta-Cirebon.

Meskipun saya bukan Muslim, saya betul-betul menikmati kedamaian Idul Fitri. Sejak Minggu petang, kakak dan anak-anaknya berkumpul di rumah saya di Tangerang. Karena mengetahui saudaranya dari Semarang datang, saudaranya yang lain di Bekasi dan Bogor juga ikut nimbrung. Karena beberapa di antara anak-anak kakak sudah menikah dan punya anak, maka status saya pun sekarang bukan lagi “ayah” tapi opa (kakek).

Saya terkadang berpikir betapa cepatnya perubahan itu terjadi. Pagi ini (Selasa 30 September), saya melepas kepergian mereka ke Dunia Fantasi Ancol untuk mengisi liburan sekolah. Yang tinggal di rumah hanya saya, istri dan kakak. Beberapa tahun yang silam, sayalah yang memerankan mereka, sebab saya biasanya bertugas sebagai ‘pemandu wisata.’ Tugas itu sekarang beralih ke anak laki-laki saya yang tahun ini mulai kuliah.*

Mohon maaf lahir batin, silakan baca selanjutnya di gantyo.blog.mediaindonesia.com untuk mengetahui mengapa kita sulit percaya kepada mereka yang kita percaya untuk mengumpulkan zakat. Apa yang akan terjadi jika semua umat Islam berzakat?

Gantyo Koespradono

Leave A Reply

Your email address will not be published.