Catatan Dosen agar Mahasiswa Profesional

0 333
HALO para mahasiswa yang baik. Pertama-tama saya minta maaf, khususnya kepada Anda peserta mata kuliah manajemen media massa di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, sebab hari ini, Senin (11 Mei) saya tidak bisa mendampingi Anda belajar mata kuliah ini.
Untuk Anda ketahui, saya tidak bisa ke kampus karena ada warga gereja saya yang meninggal dunia dan saya ditunjuk sebagai MC acara pelepasan jenazah dari rumah duka menuju pemakaman umum di Tangerang.
Namun, Anda tidak perlu khawatir, kehadiran Anda ke kampus hari ini tidak akan sia-sia, sebab dosen lain mata kuliah ini, Bapak Teguh, akan menggantikan saya bertatap muka dengan Anda.
Selain itu, saya juga meninggalkan catatan kuliah di blog ini yang wajib Anda baca. Sumber catatan kuliah saya adalah jawaban Anda atas soal UTS mata kuliah MMM tempo hari.
Saya sudah koreksi UTS Anda. Mohon maaf, SIMU yang seharusnya saya bagikan kepada Anda hari ini, terpaksa saya baru bisa bagikan minggu depan.
Saya juga sudah membaca tugas yang sudah Anda buat secara berkelompok, terutama tugas pertama. Saya bangga kepada Anda sebab Anda serius dalam upaya membangun karier di dunia media massa setelah Anda lulus dari perguruan tinggi ini.
Berdasarkan diskusi kelompok yang hasilnya kemudian Anda tuangkan dalam tugas, saya mencatat sebagian besar dari Anda akan berkarier sebagai jurnalis di media cetak dan televisi. Ada yang akan menjadi reporter, news anchor, produser, programer, dan sebagainya. Ada pula yang ingin menjadi reporter olah raga, politik, life style dan sosial.
Semoga apa yang Anda impikan bisa terwujud. Konsekuensinya, Anda wajib hukumnya untuk mengikuti perkembangan industri media massa, termasuk konten yang dikelola media-media tersebut.
Sebagaimana telah saya tulis di blog ini, dunia media massa berkembang sangat pesat. Para pelakunya dituntut profesional dan menguasai bidang yang digeluti. Seiring dengan kemajuan di dunia teknologi informasi, hampir semua perusahaan media cetak punya edisi online dan digital (salah satu di antaranya berbentuk e-paper).
Komoditas yang dijual tidak lagi informasi, tapi waktu (kecepatan) dan akurasi. Artinya, kelak jika Anda memasuki dunia tersebut, Anda dituntut harus bisa bekerja cepat, tapi juga tepat. Konsekuensinya, Anda harus menghargai waktu dan menjunjung tinggi disiplin. Pasar atau market (pembaca, pendengar dan pemirsa televisi) menuntut hal-hal seperti ini.
Jika kelak Anda bekerja sebagai wartawan situs berita, Anda harus mampu menulis berita detik itu juga atas peristiwa yang Anda dengar dan lihat. Anda tidak punya kesempatan menunda. Jika Anda coba-coba menunda, maka market perusahaan tempat di mana Anda bekerja berhak marah dan memutuskan hubungan bisnis dengan Anda.
Karena itu buat Anda yang akan berkarier di dunia jurnalistik sebagai wartawan, Anda harus bisa menulis berita dengan baik dan benar. Untuk itu, Anda harus banyak membaca dan menulis. Jika Anda mengabaikan hal ini, maka saya jamin Anda akan tertinggal dan menjadi pecundang.
Apakah bekerja di media massa, kita harus menjadi wartawan (bidang redaksi)? Jelas tidak. Ada di antara Anda yang akan menekuni bidang keuangan dan desain grafis. Bagus, sebab bidang ini juga terbuka buat Anda.
Yang pasti, kunci sukses dalam ilmu manajemen (penelitian, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian/6 P) harus Anda perhatikan.
Dilatarbelakangi kenyataan itulah mengapa dua pekan lalu saya menugaskan kepada kelompok Anda untuk membuat TOR (Term of Reference) atau rencana liputan. Sayang, belum semua kelompok fokus dengan apa yang direncanakan. Ada pula TOR kelompok yang tidak jelas rencana liputan yang disusun untuk media cetak atau televisi.
TOR diperlukan, terutama jika manajemen bidang redaksi akan membuat liputan atau laporan khusus yang memerlukan info atau data mendalam. Keahlian membuat TOR juga diperlukan dalam dunia media massa, baik cetak maupun elektronik. TOR memudahkan semua pihak dalam manajemen media massa dalam menjalankan unsur penggerakan sebuah organisasi. Di bidang redaksi misalnya, TOR akan membantu wartawan dalam melakukan liputan di lapangan. TOR juga bisa “dijual” oleh bagian iklan untuk mendapatkan sponsor atau iklan.
Silakan baca laporan utama Majalah Berita Tempo atau fokus Media Indonesia. Apa yang tertulis di rubrik-rubrik itu merupakan wujud nyata dari sebuah TOR (rencana liputan) yang disiapkan secara matang setelah awak redaksi melakukan rapat perencanaan.
TOR tak ubahnya adalah kerangka kerja. TOR adalah panduan kerja. Setelah pembuatan TOR, saya akan meminta kelompok Anda mewujudkan TOR tersebut ke dalam bentuk produk media massa, bisa surat kabar, tabloid, majalah atau program acara televisi.
Ingat, komunikan Anda (pembaca, penonton) harus Anda layani dengan baik. Artinya, produk yang Anda buat harus komprehensif dan berkualitas nomor satu. Oleh sebab itu mulai sekarang bersiap-siaplah membuat majalah, tabloid atau surat kabar atau program acara televisi.
Ya, layout-lah berita-berita yang telah Anda rencanakan. Desainlah sebaik mungkin. Belajarlah mendesain majalah dengan program In-Design. Lihat dan contohlah layout majalah atau surat kabar yang ada di pasar.
Saya kira, itu saja dulu catatan kuliah saya hari ini. Selamat belajar. Jangan manjakan diri dan belum apa-apa sudah mengatakan “tidak bisa”. Kita adalah apa yang kita pikirkan dan lakukan.[]
Leave A Reply

Your email address will not be published.