Catatan Gantyo

BREWOK

1 248
SEHARI-HARI, ibu-ibu di kompleks tempat saya tinggal memanggilnya Brewok. Laki-laki itu memang memelihara brewok meskipun tidak terlalu panjang. Yang panjang justru jambangnya. Ditanya, siapa nama asli Brewok, para ibu, termasuk istri saya, tidak ada yang tahu.

Mereka tidak mempersoalkan nama. Bagi para ibu, mengetahui nama asli si Brewok, tak begitu penting, apalagi profesi atau pekerjaannya “hanya” seorang tukang sayur. Brewok sangat diidolakan para ibu rumah tangga, terutama yang malas berbelanja ke pasar. Suara melengking ‘yuuur’ si Brewok begitu akrab di telinga para ibu, termasuk istri saya. Begitu lengkingan itu terdengar, lazimnya istri saya berkomentar: “Nah, itu Brewok.” Dia lalu bergegas menemuinya.

Di depan rumah, bukan hanya istri saya yang membeli sayur-sayuran yang dijajakan Brewok dengan gerobaknya. Tapi lebih dari lima ibu sudah mengerubungi gerobak genjotnya yang dipenuhi tidak saja dengan sayuran, tapi juga kerupuk, daging, ikan, dan keperluan dapur lainnya.

Para ibu tidak saja berbelanja, tapi juga ngobrol-ngobrol tentang berbagai hal; yang paling sering adalah tentang harga kebutuhan pokok yang terus naik. Maklum ibu rumah tangga dalam soal ini lebih peka ketimbang bapak-bapak. Kalau Brewok menyesuaikan harga sayurnya dengan harga pasar, lazimnya ibu-ibu sedeikit ngomel. Tapi omelan para ibu, selalu ditanggapi Brewok dengan senyuman atau celotehan-celotehan ala tukang sayur.

Para ibu ngomelnya pun iseng. Meskipun harga keperluan dapur naik, para ibu tetap saja membeli apa yang dijual Brewok. Mereka kemudian melanjutkan ngobrol-ngobrolnya dengan Brewok. Obrolan bisa berlangsung 15 menit, bisa pula setengah jam. Para bapak seharusnya cemburu melihat istri mereka bersendau gurau dengan si Brewok. Pasalnya, jangankan 15 menit atau setengah jam, lima menit saja rasanya pasangan suami-istri di zaman yang dituntut serba cepat ini, hampir tidak pernah melakukan komunikasi.

Lalu, apa yang istimewa dengan Brewok? Menurut istri saya, layanan yang diberikan si Brewok sangat memuaskan. Maksud saya layanan dalam bertransaksi kebutuhan dapur. Harga yang diberlakukan Brewok atas komoditasnya relatif murah.

Selain itu, masih menurut istri saya, dagangan Brewok cukup lengkap, artinya apa yang diperlukan para ibu, hampir selalu tersedia. Pokoknya, Brewok ibarat pasar tradisional berjalan. Selain itu, masih menurut istri saya, Brewok ringan tangan. Dimintai bantuan sepanjang menyangkut wilayah kerjanya, dia siap melayani. Misalnya kalau kita membeli ikan, Brewok selalu siap jika pelanggannya minta agar ikan-ikan itu dibersihkan sisiknya.

Bukan cuma itu, konsumen juga bisa pesan barang jika kebetulan Brewok tidak membawa keperluan dapur yang diperlukan para ibu. Bahkan Brewok siap mengantarkan barang pada jam tertentu yang telah ditentukan pelanggan. Pokoknya layanan Brewok memang benar-benar memuaskan disertai pula dengan senyuman dan keramahtamahan.

Baginya, seperti prinsip pelayanan yang diterapkan perusahaan penerbangan Singapore Airlines (SQ), pelanggan harus dinomorsatukan, sesulit apa pun permintaan pelanggan, selama bisa dipenuhi, ya dilayani dengan baik.

Untuk dicintai pelanggan, pelayanan memang menjadi yang utama, dan itulah jembatan sukses yang dilewati Brewok. Tidak perlu harus membaca buku tentang marketing atau mengikuti seminar-seminar kiat sukses menjual, Brewok digemari dan dicintai para pelanggannya.

Banyak tukang sayur berseliweran di depan rumah. Tapi istri saya selalu menanti Brewok. “Habisnya gimana, masak ditawar marah-marah,” kata istri saya menceritakan pengalamannya bertransaksi sayur mayur dengan pedagang sayur yang lain.*

Gantyo Koespradono

1 Comment
  1. Kuyus is cute says

    ha ha … belajar dari hal hal kecil juga seru ya?
    Kalau tukang sayur langganan saya namanya Joko. Kadang semuanya dilabelisasikan dengan si Joko, asal yang kasih paling murah dech. Soalnya joko, versi tetangga A, beda dengan si joko versi tetangga B.

    Ha ha, karena saya termasuk anak bawang di lingkungan tetangga, jadi melu sajalah,asal bisa ikutan dapet murah. he he ..

Reply To Kuyus is cute
Cancel Reply

Your email address will not be published.